Acara dipandu oleh Ardilla Jefri Karista, ST., MSc , dengan menghadirkan pembicara Rizki Fitria Madina, ST, MT (Dosen Jurusan Arsitektur FTSP Usakti) dan Depri Harib W., ST (Lead of BIM Engineer PT SMART Tbk).

Building Information Modelling (BIM) merupakan suatu sistem yang berbasis 3D yang memberikan kemudahan bagi profesional arsitek, dan bidang konstruksi  untuk merencanakan, merancang, membangun dan mengelola bangunan dan infrastruktur secara efisien. Teknologi BIM mendukung arsitek selama proses desain khususnya dalam aspek pemenuhan persyaratan dari klien, sehingga mampu meningkatkan kualitas dan efisiensi dari proyek yang sedang dikerjakan. Arsitek dapat membuat keputusan desain yang lebih baik melalui visualisasi, koordinasi, kolaborasi bidang ilmu dan menganalisis dengan bantuan program terkait.

Materi dari pembicara pertama, Rizki Fitria Madina, ST, MT mengenai BIM dalam kaitanya dengan Arsitektur. BIM merupakan sebuah sistem yang memungkinkan integrasi multi disiplin dan mendukung elaborasi masing-masing komponen dalam perancangan. BIM sendiri sudah berkembang dalam  ranah 8D, diantaranya 3d berkaitan dengan visualisasi, 4D berkaitan dengan waktu, 5D berkaitan dengan pembiayaan proyek, 6D berkaitan dengan ranah sustaiability, 7D berkaitan dengan perawatan dan pengoperasian bangunan, 8D berkaitan dengan keamanan daat konstruksi yang bisa disimulasikan. Keuntungan yang didapat dalam BIM adalah arsitek dapat melakukan sinkronisasi secara otomatis, meningkatkan kualitas pekerjaan, efisiensi biaya dan waktu.

Materi dari pembicara kedua, Depri Harib W., ST yang membahas implementasi BIM dalam kaitanya Arsitektur 4.0. BIM bukanlah suatu software tertentu yang membantu pekerjaan arsitek sehingga menjadi lebih mudah. BIM merupakan sebuah sistem yang berisikan informasi bangunan, sehingga metodenya metodenya bisa dikatakan sebagai perancangan yang dibangun secara digital sebelum dibangun secara reealtime. BIM membantu pembangunan pada fase desain, konstruksi, manajemen konstruksi, operasi dan perawatan bangunan, hingga rencana pembongkaran dan renovasi. BIM paling utama berada di data dan koordinasinya. Melalui BIM data terkait perancangan bangunan akan lebih mudah diolah karena terintegrasi dengan beberapa disiplin ilmu. Koordinasi dalam proyek pembangunan juga dapat dilakukan secara efisien kerena faktor-faktor yang berpotensi menyebabkan kesalahan dapat dideteksi dan dikoreksi lebih awal.

Official youtube channel Jurusan Aritektur FTSP Universitas Trisakti

https://www.youtube.com/watch?v=opZMRhRjV1E